Senin, 11 Oktober 2010

Physical Evidence pada Bank Tabungan Negara Persero Tb

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Bank Tabungan Negara, dibutuhkan Physical Evidence atau Bukti fisik yang bertujuan untuk mencapai kepuasan nasabah. Oleh karena itu strategi BTN salah satunya adalah dengan memberikan fasilitas exelent berupa kenyamanan.meliputi lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyediaan jasa serta konsumen berinteraksi, ditambah elemen tangible yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu.

Unsur – unsur bukti fisik pada bank BTN diberikan antara lain :
1. Lingkungan fisik ( servicecape )
Lingkungan fisik yang di miliki oleh BTN adalah sebagai berikut:
a) Lingkungan eksterior
Fasilitas – fasilitas yang termasuk ke dalam lingkungan eksterior pada PT. BTN adalah:
a. Signage

Pemasangan baliho Bank BTN
Pemasangan baliho ini bertujuan agar masyarakat dapat melihat dan mengetahui lokasi BTN,dan dijadikan sebagai identitas BTN.

 billboard Bank BTN
Pemasangan billboard sebagai media promosi. Ini bertujuan agar masyarakat dapat tertarik dengan produk dan fasilitas yang disediakan oleh BTN

b. Area Parkir

Area parkir Bank BTN yang umumnya selalu ada didepan gedung Bank BTN.
Fasilitas area parkir BTN terletak didepan karena untuk mempermudah nasabah dalam memarkir kendaraanya. Jadi nasabah tidak perlu berputar-putar kebelakang.
c. Landscape

Landscape Bank BTN
Landscape ini bertujuan untuk memperindah dan memberikan kenyamanan.

d. Gedung PT. Bank Tabungan Negara

 gedung Bank BTN Kantor Cabang dan Kantor Pusat.
Bangunan BTN memiliki ciri khas yang samapada setiap bangunan didepanya, yaitu pilar berbentuk Segilima yang merupakan logo dari BTN yang memiliki filosofi rumah lebah.
e. Logo

Logo Bank BTN
Logo BTN mengambil pola segi enam. Pola ini mengambil bentuk sarang lebah, yang menyiratkan adanya kegiatan menabung pada masyarakat, sebagaimana halnya lebah yang selalu menyimpan madu perolehannya. Dengan lambang ini, BTN melaksanakan pembagunan nasional dengan mengerahkan dana masyarakat berbentuk tabungan, disamping itu pola ini menyiratkan "atap rumah" yang menjadi citra dan misi utama BTN, sebagai pelaksana KPR bagi masyarakat.

b) Lingkungan Interior
a. Ruang Teller

 Ruang teller Bank BTN kantor cabang

 ruang teller Bank BTN Kantor Pusat
Ruangan teller BTN juga memiliki ciri khas pada setiap meja teller yaitu menggunakan marmer berwanrna gelap dan terdapat pembatas antrian yang berfungsi agar nasabah dapat mengantri dengan tertib.
b. Ruang Customer Service


 Ruang Customer service Bank BTN
Ruangan ini berfungsi untuk melayani nasabah yang ingin mengetahui informasi tentang produk dan jasa pada BTN. Seperti pembukaan tabungan, giro, deposito, dan lain-lain
c. Ruang Tunggu

 Ruang tunggu nasabah Bank BTN
Ruang tunnggu merupakan pelayanan yang diberikan kepada nasabah yng ingin menggunakan jasa bank. Hal ini bertujuan agar nasabah tidak berdiri.
d. Bentuk Tangga rumah yang menyerupai bentuk tangga Bank BTN cabang Depok

  Bentuk Tangga rumah yang menyerupai bentuk tangga Bank BTN cabang Depok.
2. Lingkungan Pendukung Perusahaan lain yang berwujud
 Kartu Nama Perusahaan (bussines card)


Kartu Nama Karyawan BTN
Kartu nama berguna sebagai pengenal dan identitas.
 Halaman WEB

 Halaman Web BTN
Halaman Web in berguna untuk mempermudah nasabah dalam mendapatkan informasi, jadi nasabah tidak perlu datang langsung ke bank, dapat mengakses melalui internet.



 Brosur, pamflet, dan buklet

Pamflet BTN
Pamflet bertujuan untuk media promosi


  Booklet
Booklet bertujuan untuk media promosi

  Brosur BTN
Brosur bertujuan untuk media promosi

 Seragam



Seragam teller BTN

  Seragam teller BTN

Warna-warna pada seragam BTN memiliki sebuah arti. Warna kuning menggambarkan keagungan, bebes, dan hangat yang dapat menimbulkan rasa gembira dan merangsang urat saraf mata, warna biru menggambarkan sebuah ketenangan,ketentraman, dan kesejukan yang mengurangi tekaanan atau ketegangan dan berpengaruh pada pola berfikir dan konsentrasi.




Kesimpulan
Bukti fisik merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pelanggan. Dengan penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik yang disediakan oleh perusahaan maka diharapkan akan dapat meningkatkan kepuasan dari para pelanggan yang menggunakan jasa dari perusahaan tersebut. Bukti fisik juga turut membuat service menjadi menarik konsumen dalam melakukan kegiatan transaksinya. Sebagai contohnya dapat dilihat dari tempat dimana jasa tersebut ditawarkan atau dengan kata lain kondisi fisik dimana jasa dipasarkan yaitu gedung serta lokasi.
Bukti fisik sangat penting untuk posisi dan memperkuat penampilan karena terhadap bukti fisik ini nasabah siap untuk mengidentifikasi dan membandingkannya dengan jasa lainnya, dan dengan penampilan yang bagus maka akan memeberi nilai tambah bagi perusahaan dan juga membuat para nasabah senang dan betah bila kondisi tempat perusahaan itu benar memberikan suasana yang nyaman.
Bukti fisik juga turut membuat services menjadi menarik nasabah dalam melakukan kegiatan transaksinya, sebagai contoh dapat di lihat dari tempat dimana jasa di pasarkan yaaitu gedung serta lokasi. Bila lokasi tempat jasa itu berada tidak menarik atau rusak, kotor, maka akan mengurangi nilai tambah dari jasa yang di tawarkan tadi.
Kemampuan lingkungan fisik dalam mempengaruhi perilaku dan dalam menciptakan penampilan jelas terlihat pada bisnis jasa seperti hotel, restaurant, rumah sakit, toko retail, kantor – kantor professional, dan bank.
Pada Bank Tabungan Negara telah memberikan fasilitas fisik berupa bukti berwujud maupun tidak berwujud dengan baik. Hal ini di aplikasikan dengan adanya fasilitas eksterior (signage, parkir,dan landscape),fasilitas interior ( signage dan layout) serta fasilitas pendukung perusahaan lainnya.seperti seragam, kartu nama, brosur, web,dan laporan keuangan. Ini semua dapat memberikan kenyamaanan dan kemudahan bagi karyawan dan nasabah dalam melakukan transaksi. Semua itu dilakukan oleh bank BTN untuk memeberikan pelayanan yang terbaik dalam mencapai kepusan pelanggan sehingga BTN dapat di kenal sebagai bank yang memiliki kredibilitas baik dalam pelayanan nasabah

http://iwandah.blogspot.com/2010/04/physical-evidence.html

"Fisik Bukti" pasokan utama bagi perusahaan jasa ....

salah satu Fisik Bukti dari 7 p's Pemasaran Jasa memainkan peran penting dalam perusahaan sektor Jasa. Ambil contoh restoran di mana Anda telah pergi untuk kencan dengan pacar anda / pacar.  Anda sangat puas dengan harga, orang, dll proses panjang ........ tapi Anda tidak mendapatkan kursi cukup nyaman untuk duduk.  Telah disemprot kuat ruang freshner LSO ya yang membuat Anda untuk berjuang untuk nafas .... Alat-alat yang tidak dibersihkan ........... dll. Dll Hasil .. tanggal Anda mendapatkan manja.
Ambil contoh lain ....... Anda telah pergi untuk pertemuan bisnis di musim panas dan perusahaan telah mengatur bagi Anda untuk tinggal di sebuah hotel bintang lima ..... Anda tinggal di sana untuk malam dan untuk mengejutkan Anda AC tidak bekerja ... dan jadi anda harus dikelola dengan kipas hanya untuk sepanjang malam ... Hasil ... Anda mungkin tidak ingin tinggal di bahwa hotel di kunjungan Anda selanjutnya .....  Karena itu menjadi perlu untuk membuat semua upaya yang akan utuh dengan semua 7P's sektor jasa ...

Minggu, 10 Oktober 2010

Pentingnya Environmental sebagai Physical Evidence untuk Menunjang Kesuksesan Pemasaran

Dalam pemasaran produk berupa barang maupun jasa seringkali kita
mendengar istilah 4P: Product, Place, Price, dan Promotion, ya
singkatnya produk harus berkualitas, tempat strategis, harga bersaing,
dan promosi menarik :). Nah, ternyata itu semua kurang spesifik, butuh
hal lain untuk dilakukan supaya konsumen lebih tertarik memilih produk
kita. Timbullah 7P yang mencakup 4P itu dan tambahan 3P lainnya: yaitu
People, Process, dan Physical Evidence, singkatnya orang yang
menghadapi konsumen harus berpengetahuan banyak ttg produk dan mampu
mengkomunikasikan keunggulan produk dengan baik (kalo mampu hipnotis
malah lebih baik hehehe), proses pembuatan hingga pengiriman produk
sampai siap dikonsumsi konsumen harus efisien efektif dan cepat, serta
yang terakhir sering dilupakan adalah Physical Evidence.

Apa itu
Physical Evidence? Ini nich sering dilupakan, padahal termasuk penting.
Ini yang membedakan suatu toko, suatu mall, suatu bank, pub, cafe,
resto, kantor dsb lebih bergengsi, bonafid, keren, dibanding
pesaingnya. Physical Evidence itu lingkungan dimana produk Anda bertemu
dengan konsumen. Coba kita bandingkan antara Sogo dengan Matahari,
dengan tata letak yang jauh lebih indah dan tampak glamor maka SOGO
bisa menarik konsumen dengan kantong lebih tebal, dengan kartu kredit
yang unlimited, dsb. Nah sekarang apa bedanya Alfamart dan Indomart
dengan toko kelontong? dua jenis toko yang menjual produk-produk yang
sama dengan harga yang kurang lebih sama, namun dengan mengedepankan
lingkungan yang lebih nyaman, lebih rapi, dan lebih dingin maka
Alfamart dan Indomart bisa menarik konsumen yang dulunya setia dengan
toko kelontong atau pasar. Kondisi lingkungan dimana produk Anda
diletakkan untuk dipertemukan dengan konsumen harus dibuat disesuaikan
dengan profil jenis konsumen yang Anda target. Disini pentingnya
konsultan yang memahami marketing dan arsitektur sehingga bisa
mengimplementasikan strategi marketing menjadi Physical Evidence yang
tepat sasaran.

Semoga sharing ilmu ini bermanfaat..
Selain
sharing ilmu saya mohon izin untuk mengirimkan email company profile
HOB berikut ini. HOB terdiri atas para profesional yang memahami
marketing dan yang memahami arsitektur. Bagi teman-teman yang berencana
membangun atau merenovasi rumah, kantor,  atau tempat usaha semoga file
tersebut bermanfaat :).
http://www.mail-archive.com/bisnis_center@yahoogroups.com/msg05829.html

UNSUR-UNSUR PHYSICAL EVIDENCE

Unsur-unsur ini sangat diperlukan dalam memajukan perusahaan, karena hal ini dapat mempengaruhi penilaian pelanggan terhadap jasa perusahaan. Unsur-unsur yang termasuk ke dalam physical evidence, antara lain :
1. Lingkungan Fisik (servicescapes)
Dalam sebuah operasi kerja diperlukan penyeleksian operator kerja yang memenuhi syarat sehat fisik dan psikologis serta memiliki skill yang menunjang, tetapi tanpa adanya lingkungan fisik kerja yang baik maka akan timbul berbagai masalah dalam operasi kerja.
Manusia sebagai makhluk sempurna tetap tidak luput dari kekurangan,
dalam arti segala kemampuannya masih dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan (interior), dan dapat juga dari luar perusahaan (eksterior). Hal-hal tersebut dapat berpengaruh secara signifikan terhadap hasil kerja manusia. Lingkungan fisik dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Lingkungan Eksterior
Merupakan lingkungan atau penampilan luar dari sebuah perusahaan yang dapat menarik perhatian konsumen untuk melakukan pembelian. Oleh karena itu dalam mendesain bagian luar perusahaan harus memperhatikan seperti :
 Desain eksterior
Eksterior selalu dikaitkan dengan seni atau keindahan, dimana eksterior adalah cerminan awal dari pengunjung dalam beraktivitas pada sebuah bank. Eksterior memiliki peran yang sangat penting untuk menimbulkan kesan nyaman bagi pengunjung dalam beraktivitas.

 Signage
Signage adalah setiap jenis grafik visual dibuat untuk menampilkan informasi kepada khalayak tertentu. Ini biasanya diwujudkan dalam bentuk informasi jalan yang dicari ditempat-tempat seperti jalan-jalan atau di dalam/di luar bangunan. Tanda-tanda ini ditampilkan pada eksterior dan interior yang digunakan sebagai label (nama perusahaan, departemen, dll) untuk penunjuk arah (seperti pintu masuk) dan menyampaikan aturan-aturan perilaku (tidak merokok, anak-anak harus disertai orang dewasa).
 Area parkir
Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan dapat berupa taman parkir dan/atau gedung parkir. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan rencana umum tata ruang daerah, keselamatan dan kelancaran lalu lintas, kelestarian lingkungan, dan kemudahan bagi pengguna jasa. Penyelenggaraan fasilitas parkir untuk umum dilakukan oleh pemerintah, badan hukum negara atau warga negara. Penyelenggara fasilitas parkir untuk umum dapat memungut biaya terhadap penggunaan fasilitas yang diusahakan.
 Landscape
Pemandangan terdiri dari fitur yang terlihat seperti luas tanah, termasuk elemen-elemen fisik seperti bentang alam, unsur-unsur hidup flora dan fauna, unsur-unsur abstrak seperti pencahayaan dan kondisi cuaca, dan unsur-unsur manusia seperti aktivitas manusia dan lingkungan binaan.
b. Lingkungan Interior
Merupakan penampilan di dalam sebuah perusahaan. Dalam merancang lingkungan interior harus dapat menampilkan suasana yang nyaman dan aman bagi pelanggan.
Fasilitas yang mempengaruhi terbentuknya suatu lingkungan fisik yang berasal dari dalam antara lain :
 Desain interior
Adalah profesi yang kreatif dan solusi - solusi teknis yang diterapkan dalam struktur yang dibangun untuk mencapai lingkungan interiornya. Desain di ciptkan sebagai respon terhadapdan terkoordinasi dengan kode dan persyaratan peraturan dan mendorong prinsip – prinsip lingkungan yang ada di dalam ruangan.



 Peralatan
Adalah segala keperluaan yang digunakan manusia untuk mengubah lingkungan sekitar, termasuk dirinya dan orang lain, dengan menciptakan alat-alat sebagai sarana dan prasarana. Oleh karena itu, peralatan merupakan hasil dari teknologi yang diciptakan manusia untuk membuat sesuatu, memakai dan memeliharanya untuk menopang dan mempermudah kebutuhan hidup manusia tersebut.
Perbekalan kantor merupakan sarana penting untuk menghasilkan pekerjaan kantor, tanpa ada perbekalan kantor tidak mungkin kantor menghasilkan sesuatu, karena pegawai kantor bekerja untuk mengolah bahan dengan sarana dan dengan peralatan kantor yang ada.
 Signage
Adalah setiap jenis grafik visual dibuat untuk menampilkan informasi kepada khalayak tertentu. Signage adalah setiap jenis grafik visual dibuat untuk menampilkan informasi kepada khalayak tertentu. Ini biasanya diwujudkan dalam bentuk informasi jalan yang dicari ditempat-tempat seperti jalan-jalan atau di dalam/di luar bangunan. Tanda-tanda ini ditampilkan pada eksterior dan interior yang digunakan sebagai label (nama perusahaan, departemen, dll) untuk penunjuk arah (seperti pintu masuk) dan menyampaikan aturan-aturan perilaku (tidak merokok, anak-anak harus disertai orang dewasa).

 Tata Ruang
Tata ruang mengacu pada cara-cara penyusunan mesin-mesin, peralatan, dan perabotan sesuai ukuran, bentuk dan fungsinya untuk memfasilitasi tercapainya tujuan pelanggan dan karyawan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu lingkungan fisik yang berasal dari dalam adalah semua keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja antara lain yaitu :
 Penerangan (Lighting)
Berdasarkan penelitian, cahaya lampu yang tidak memadai akan berpengaruh negatif terhadap ketrampilan kerja. Dalam melaksanakan tugas sering kali karyawan membutuhkan penerangan yg cukup, apalagi bila pekerjaan yang dilakukan tersebut memiliki ketelitian. Penerangan atau cahaya lampu harus pula disesuaikan dengan ukuran ruangan kerja serta kondisi mata karyawan.
Penerangan memiliki manfaat yang sangat besar bagi karyawan yaitu untuk proses kelancaran kerja, karena penerangan atau cahaya yang kurang cukup terang dapat menggangu penglihatan karyawan menjadi tidak jelas pada saat bekerja. Sehinnga pekerjaan mereka akan menjadi terhambat, banyak mengalami kesalahan, serta menjadi kurang efisien didalam melaksanakan dan menjalankan pekerjaan-pekerjaaan tersebut pada akhirnya tujuan perusahaan yang diharapkan akan sulit untuk dicapai. Oleh sebab itu perlu dipaerhatikan adanya penerangan atau cahaya yang cukup terang dan tidak menyiilaukan mata.

 Temperatur
Temperatur dan kelembaban dapat mempengaruhi semangat kerja kondisi fisik dan emosi yang dapat mempengaruhi motivasi kerja kerja karyawan. Temperature antara 73o F sampai 77o F cocok untuk ruang kerja dengan kelembaban antara 25% hingga 50%. Temperature yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kondisi fisik dan emosi karyawan.

 Sirkulasi Udara
Jika kondisi didalam kantor yang kemungkinan penuh dengan karyawan sangatlah perlu diperhatikan adanya pertukaran udara yang cukup terutama didalam ruangan kerja. Karena adanya pertukaran udara yang cukup akan memberikan kesegaran fisik bagi karyawan. Sebaliknya kurangnya pertukaran udara akan menyebabkan turunnya semangat kerja karyawan,sehingga tidak ada motivasi didalam melakukan tugas dan pekerjaan mereka.

 Kebisingan
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena dengan adanya kebisingan maka konsentrasi dalam berkerja akan terganggu. Sehingga pekerjaan yang dilakukan akan mengalami banyak kesalahan atau rusak. Dalam jangka panjangnya bunyi tersebut dapat menggangu ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dapat terjadi kesalahan dalam berkomunikasi dan akan berpengaruh pada emosi karyawan.

 Bau-bauan
Adanya bau-bauan yang dipertimbangkan sebagai “polusi” akan dapat mengganggu konsentrasi pekerja. Temperatur dan kelembaban adalah dua factor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian air conditioning yang tepat adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang mengganggu sekitar tempat kerja.

 Pewarnaan
Warna ruang kantor yang serasi dapat meningkatkan produksi, meningkatkan moral kerja dan menurunkan terjadinya kesalahan kerja. Penentuan warna dalam ruang kerja sangat mempengaruhi perilaku kerja. Oleh karena itu, pemilihan warna parlu disesuaikan dengan luas ukuran ruangan dan kondisi fisik ruang. Hal ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang – kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia. Di bawah ini terdapat daftar beberapa warna yang dapt mempengaruhi perasaan manusia.

 Musik
Penggunaan musik pada jam kerja ternyata berpengruh positif terhadap semangat kerja dan peningkatan produksi. Bahkan penggunaan musik pun dapat menurunkan tinggat absensi dan mengurangi kelelahan dalam bekerja. Efektif tidaknya musik di gunakan dalam jam kerja, bergantung pada jenis music yang di mainkan oleh karena itu penggunaan musik kerja perlu di sesuaikan dengan kesukaan karyawan dan kondisi ruang kerja.

 Kebersihan
Lingkungan yang bersih dapt menimbulkan perasaan yang nyaman dan senang sehingga dapat mempengaruhi semangat kerja seseorang.

2. Lingkungan Pendukung Perusahaan lain yang berwujud

 Kartu nama (business card)
adalah sebuah keharusan bagi seorang profesional. Dengan kartu nama, seseorang membuka diri bahwa dirinya siap mengeksplorasi peluang. Karena itu, kartu nama vital untuk memperluas jaringan. ”Kartu nama adalah strategi marketing kita kepada semua orang. Seorang profesional wajib memiliki kartu nama. Kartu nama hendaknya diberikan kepada siapa pun yang berhasil kita jumpai dan memiliki kepentingan dengan kita,” jelas Indayati Oetomo, International Director, John Robert Powers Indonesia.
 Brosur, pamflet, dan buklet
adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul, tapi tidak menggunakan jilid keras. Menurut definisi UNESCO, brosur adalah terbitan tidak berkala yang tidak dijilid keras, lengkap (dalam satu kali terbitan), memiliki paling sedikit 5 halaman tetapi tidak lebih dari 48 halaman, di luar perhitungan sampul.

 Halaman web
adalah suatu dokumen atau sumber informasi yang sesuai untuk World Wide Web dan dapat diakses melalui web browser dan ditampilkan di layar komputer.



 Seragam
adalah seperangkat pakaian standar yang dikenakan oleh anggota suatu organisasi sewaktu berpartisipasi dalam aktivitas organisasi. Seragam modern dikenakan oleh angkatan bersenjata dan organisasi-organisasi paramiliter seperti polisi, layanan darurat, satpam, di beberapa tempat kerja dan sekolah-sekolah dan oleh narapidana di penjara.

 Laporan keuangan
adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan


http://iwandah.blogspot.com/2010/04/physical-evidence.html

USAHA INDUSTRI ROTI ASPEK PRODUKSI

PROSES PRODUKSI
Secara umum pembuatan roti yang dilakukan terdiri dari peracikan bahan, pembuatan adonan, pencetakan dan pemasakan dengan oven.

Proses peracikan bahan, dilakukan dengan komposisi bahan yang tepat sesuai jenis roti yang dihasilkan. Kesalahan dalam penentuan jumlah masing-masing bahan akan berakibat gagalnya produk yang dihasilkan. Adapun pembuatan adonan, dilakukan sedemikian rupa dengan alat mixer atau secara manual. Apabila cara pengolahan yang tidak tepat, waktu juga kurang atau berlebih maka hasil produknya juga kurang baik.

Semua proses produksi dilaksanakan oleh karyawan dengan pengawasan langsung oleh pemilik perusahaan. Selanjutnya proses produksi pembuatan roti secara umum dapat dilihat pada Gambar.7


Gambar.7 Alur Proses Produksi Roti

http://www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=50214&idrb=44401

Proses Produksi-INDUSTRI ASAM LAKTAT DENGAN APLIKASI PRODUK YAKULT

A. LATAR BELAKANG
Penyimpangan pada makanan dan minuman yang khususnya pada produk makanan instan akhir-akhir memang sudah tidak layak dikonsumsi. Para penjual biasanya mengganti bahan baku makanan yang agak mahal pada produk makanan tersebut dengan bahan-bahan kimia yang akan membuat makanan lebih murah, lebih lezat disantap, dan dapat merusak nilai gizi dari produk makan itu serta yang paling penting dapat menimbulkan berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut dikemudian hari bila mengkonsumsi berkali-kali.
Mengetahui itu semua memang susah mengkonsumsi makanan instan saat ini yang sehat bagi tubuh dan tidak berdampak besar bagi tubuh kita dikemudian hari tetapi, tidak semua produk makanan yang dapat berhasil dicampur dengan bahan kimia contohnya, seperti halnay tempe yang difermentasi dengan jamur Rhizopus oligosporus, jamur difermentasikan dengan Rhizopus oryzae, dan keju difermentasikan dengan bakteri Streptococus sp. Oleh karena itu penjual tidak akan mencampurkan bahan-bahan kimia pada tempe atau produk makanan dan miuman fermentasi lainnya karena bahan kimia tersebut akan membunuh mikrobiologi yang berperan sangat besar dalam pembuatan tempe. Begitupun juga dengan Yakult minuman yang dibuat dengan bantuan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup yang disebut sebagai bakteri probiotik karena manfaatnya yang sangat besar bagi tubuh.
Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota strain. Lactobacilllus casei Shirota strain adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu.
Susu fermentasi jenis ini berasal dari Jepang dan ditemukan oleh Dr. Minoru Shirota sejak tahun 1930. Yakult memiliki citarasa sedikit asam, agak manis, tidak menggumpal, berwarna cerah serta homogen. Oleh karena itu, konsumen cenderung menyukai Yakult dibandingkan dengan yoghurt dan kefir bukan hanya cita rasa yang dapat menguncang lidah konsumen yang meminum susu fermentasi bakteri Lactobacillus casei Shirota strain ini tetapi, Yakult memliki banyak kandungan nilai gizi tinggi yaitu diantaranya megandung protein, lemak, vitamin, mineral, karbohidrat, air, dan nilai kalori yang dapat menjadikan tubuh agar tetap sehat dan menjaga tubuh dari penyerangan penyakit berbahaya lainnya.
B. BAHAN BAKU
Produksi asam laktat mayoritas menggunakan gula yang di fermentasi oleh lactic acid bacteria seperti Lactobacillus, yang memiliki high acid tolerance dan bisa direkayasa genetika untuk menghasilkan D-(-) atau L-(+) optical isomers dari asam ini secara selektif. Namun bakteri jenis ini memerlukan medium kompleks yang bisa membuat proses pemurnian (downstream processing) sulit dan mahal. Ditambah, bakteri ini juga tidak mampu mengfermentasi gula pentosa dengan efektif. Solusinya adalah penggunaan bakteri lain jenis Escherichia coli yang telah direkayasa genetika guna produksi asam laktat secara optimum.
Beberapa penelitian telah dilakukan dengan menggunakan E. coli. Produksioptically pure D-lactic acid dimineral media bisa dilakukan hingga mencapai produktivitas 10.8 mM/hour dengan bahan baku glucose 50 g/l. Selain itu, L-lactic acid diproduksi dengan mengganti gen ldhA E. coli dengan ldhL dari Pediococcus acidilactici yang mampu menghasilkan optically pure L-lactic acid dengan laju 7.18 mM/hour. Sucrose dan mollases juga bisa dipakai dan menghasilkan D-lactic acid dengan yield sampai 97%. Di samping itu, aplikasi growth-based selection technique sukses menghasilkan jenis E. coli yang memproduksi 28.6 mM/hour froD-lactic aciddari 100 g/l sucrose dalam LB medium. Perlu juga diketahui jika genetically modified yeast S. cerevisiae yang membawa enam copy gen bovine L-LDH bisa memproduksi > 1 M L-lactic acid dengan kemurnian 99.9 % optical purity.
Sedangkan bahan baku yakult adalah bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup. Susu bubuk skim, Skimmed milk atau susu skim. Disebut juga susu padat atau bebas lemak. Susu skim merupakan produk samping dari pemisahan butterfat (lemak mentega) dari susu utuh atau susu full cream, sehingga bebas lemak. Dalam bentuk bubuk, susu ini membuang kadar airnya sekitar 91%. Sukrosa dan glukosa, Sukrosa atau glikosa adalah bentuk dari karbohidrat, jenis gula yang paling sering digunakan adalah kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk merubah rasa dan keadaan makanan atau minuman .Glukosa (C6H12O6), suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga. Perisa. Air (H2O) adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi.Tubuh agar berfungsi dengan baik memerlukan 1 -7 literi air setiap hari. Air merupakan pelarut universal karena dapat melarutkan hamper banyak zat.
C. ALAT PROSES
1. Tangki pelarutan
Bahan-bahan utama yaitu susu bubuk skim dan glukosa dicampur dengan air dan ditampung dalam tangki pelarutan.
2. Tangki pembibitan
Dalam tangki ini bibit bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain disiapkan dan dikembangbiakkan.

3. Tangki fermentasi
Selanjutnya bibit bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain dicampu dengan campuran bahan-bahan di no. 1 diatas dan dimasukkan kedalam tangki fermentasi.
Tangki fermentasi
4. Proses homogenizer
Tahap berikutnya dilakukan proses Homogenizer dan diawasi secara ketat.
Proses quality kontrol yang ketat
5. Tangki pencampur
Hasil proses homogenizer tersebut dicampur dengan sirup dari tangki sirup dan disimpan dalam tangki pencampur.
6. Tangki penampung
Kemudian hasil dari proses no. 4 tersebut dicampur dengan air yang sudah di sterilisasi dan ditampung didalam tangki penampung.
7. Mesin pembuat botol
Untuk menjaga higienitas dari Yakult, maka proses pembuatan botol dilakukan sendiri oleh Yakult Indonesia.
Mesin pembuat botol Yakult
8. Mesin pengisian
Selanjutnya minuman Yakult sudah siap diisi ke dalam botol. Di botol tersebut juga dicetak semua informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluwarsa, dll.
Proses pengisian Yakult ke dalam botol
9. Mesin pengepakan
Botol-botol yang sudah terisi untuk selanjutnya dikemas dalam kemasan dimana 1 kemasan ( packing ) terdiri dari 5 botol Yakult.
10. Ruang pendingin
Kemasan yang berisi botol Yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan Yakult.
11. Distribusi
Dari ruang pendingin tersebut selanjutnya Yakult siap didistribusikan ke pelanggan melalui sistem penjualan langsung ( Direct Sales ) untuk dikirim ke toko-toko dan supermarket maupun melalui sistem penjualan oleh Ibu-ibu Yakult Lady untuk dikirim ke rumah-rumah setiap hari.

Keterangan:
1. Tangki pelarutan
2. Tangki pembibitan
3. Tangki fermentasi
4. Proses homogenizer
5. Tangki pencampur
6. Tangki penampung
7. Mesin pembuat botol
8. Mesin pengisian
9. Mesin pengepakan
10. Ruang pendingin
11. Distribusi
E. LANGKAH PROSES
Produksi Yakult (langkah-demi langkah) :
“Tujuan Yakult itu dibangun” pabrik di Dandenong adalah fasilitas manufaktur berteknologi maju.Ia menggabungkan beberapa peralatan pengolahan makanan terbaru. standar yang ketat berlaku untuk memproduksi Yakult, memastikan hasil minuman yang dekat dengan 99% (ini berarti bahwa 99% dari bahan baku berakhir di botol) Tidak ada oleh-produk dan limbah kecil..The Yakult pabrik di Australia, berpusat di Victoria dan membuat Yakult bagi seluruh dari Australia.
1. Bahan Baku pencampuran
Susu bubuk skim, gula dan dekstrosa dicampur dengan disaring, air steril untuk membuat larutan susu manis.
2. Sterilisasi
Solusi, manis susu yang disterilkan pada suhu tinggi untuk waktu yang singkat, menghancurkan setiap bakteri yang mungkin ada. Proses ini disebut UHTST (Ultra Heat Treatment, Short Time). Solusi tersebut kemudian ditransfer ke tangki fermentasi 6.000 liter melalui sistem tertutup pipa dan katup.
UHTST (Perlakuan Panas Ultra, Waktu Pendek)
Suhu Danijel pemrosesan Ultra-Tinggi (sering Less)-perlakuan Panas ultra (disingkat keduanya UHT) adalah sterilisasi parsial USING makanandengan memberikan pemanasan untuk Artikel Yang waktu singkat, sekitar 1-2 Detik, Suhu PADA melebihi 135 oC (275 oF), Yang Suhu merupakan Yang diperlukan untuk Artikel membunuh spora dalam susu. UHT Produk Yang Umum adalah susu memucat, namun transovarial Suami juga digunakan untuk Artikel jus buah, Krim, yogurt, anggur, sup, rebusan Artikel Baru. susu UHT diciptakan PADA 1960-an dan Jaksa menjadi konsumsi umumnya tersedia untuk Artikel Di Tahun 1970-an.
Panas Tinggi selama transovarial UHT dapat menyebabkan Maillard browning (ANTARA Kimia reaksi asam amino Dan Gula pereduksi, biasanya membutuhkan Panas) dan perubahan rasa susu Dan bau Produk.
3. Fermentasi Tank
Lactobacillus casei Shirota strain Live, berbudaya dan diuji di laboratorium kami, akan ditambahkan ke tangki. Suhu tangki kemudian dikurangi sampai isinya pada 37 oC (suhu tubuh). Solusinya adalah diperbolehkan untuk fermentasi dalam tangki selama 6-9 hari atau sampai jumlah bakteri Lactobacillus casei mencapai konsentrasi ideal mereka.
4. Papan pengawas
Mesin ini sepenuhnya terkomputerisasi dan mengontrol aliran produksi. lampu warna-warni yang berbeda menunjukkan setiap wilayah yang membutuhkan perhatian.
5. Peralatan Tank
Rasa jeruk ditambahkan ke konsentrat.
6. Tangki penyimpangan
The rasa, konsentrat dipindahkan ke tangki penyimpanan 12.000 liter, berisi solusi sirup dingin.Tangki dingin untuk sekitar 2 oC.
7. Air Steriliser
Yakult air yang menggunakan de-mineralisasi (apapun terlarut klorida dan fluorida yang dihapus) oleh sebuah proses yang disebut “osmosis balik”. air tersebut kemudian UV steril, setelah itu disimpan dalam tangki 25.000 liter memegang sebelum digunakan dalam proses produksi.
8. Mixing Tank
Sebelum pembotolan, mengkonsentrasikan diencerkan dengan disaring, air steril dengan perbandingan 1:1.
9. Injection Blow Moulding Machine
Botol plastik yang diproduksi, di lokasi, dari polistiren makanan tiga kelas.
The blow-molding injeksi mesin memiliki kapasitas untuk memproduksi 10.000 botol per jam.
10. Botol Storage Tank
Extra botol dibuat dan disimpan dalam tangki, penyimpanan steril botol besar yang mampu menyimpan 780.000 botol, cukup untuk satu minggu produksi dan pembotolan Yakult.
11. Selector
Botol drop down saluran besar dari tangki penyimpanan ke dalam sebuah botol besar pemilih melingkar yang menempatkan botol pada posisi tegak sebelum dimasukkan ke garis mengisi.
12. Printing Station
Botol bergerak sepanjang ban berjalan ke stasiun cetak di mana nama “Yakult” dan informasi pelabelan tepat yang diperlukan oleh hukum, yang tercetak di dalam botol-instan pengeringan, tinta merah.
13. Filling, Capping Mesin & Sealing
Mesin mengisi memiliki kapasitas untuk mengisi 36.000 botol Yakult per jam.
Setelah botol diisi dengan Yakult, mereka ditutup dengan penutup foil, dicetak dengan menggunakan-menurut tanggal, disegel dan ditransfer sepanjang ban berjalan ke fasilitas kemasan.
14. Kecilkan-Bungkus & Mesin Pembungkus
Di sinilah satu botol Yakult diurutkan dalam kelompok-kelompok lima dan dibungkus plastik dalam film polietilen. 10 x lima paket dikelompokkan bersama dan dibungkus lagi dalam film polietilen dan kemudian panas menyusut, membentuk sebuah “slab” 50 botol Yakult.
15. Selesai Produk
16. Pendinginan Kamar
Lembaran dipindahkan ke palet, dibungkus dan disimpan pada suhu 2-3 oC sementara menunggu pengiriman ke toko.
17. Distribusi
truk pendingin memberikan Yakult ke gudang dari jaringan supermarket besar (misalnya Safeway / Woolworths dan Coles) untuk dibagikan kepada individu supermarkets.Yakult dikirim langsung ke supermarket independen, bar susu, gyms, toko makanan kesehatan, Motels, rumah sakit dan outlet lain dengan kami konsultan penjualan. Di beberapa daerah Yakult tersedia melalui layanan pengiriman kami pulang.
18. Kebersihan
Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang berisi kultur bakteri hidup. Dalam rangka mempertahankan kualitas tinggi Yakult, kebersihan standar yang ketat harus dipenuhi dalam produksi.
19. Yakult Jaminan Kualitas
Yakult memelihara program jaminan mutu yang komprehensif untuk memastikan bahwa produk kami adalah kualitas tertinggi. Untuk alasan ini, contoh dikumpulkan untuk analisis laboratorium di seluruh proses produksi untuk memastikan bahwa tindakan jaminan mutu di tempat telah efektif.
pengujian kami melibatkan lebih dari 150 sampel per menjalankan produksi, di mana total lebih dari 200 tes dilakukan. Ini menentukan caseinumbers Lactobacillus, memeriksa kontaminan potensial, kualitas mikrobiologi, komposisi, keasaman, atribut fisik dan rasa. Selain itu, setiap botol diperiksa untuk tanda-tanda yang tidak diinginkan dan pencetakan yang tidak benar.
tindakan jaminan mutu berada di tempat untuk menjaga standar untuk personil dan hygience pabrik, membersihkan peralatan, metode dan parameter pengolahan, dan penanganan produk.penjaminan mutu Yakult’s utlises sistem yang disebut “Hazard Analysis and Critical Control Points” (HACCP). Prinsip-prinsip HACCP secara internasional diakui sebagai metode yang sangat baik untuk memastikan standar ketat yang tinggi.
20. Manajemen Limbah
Membersihkan – Yakult berpegang pada suatu program kesehatan komprehensif dan sanitasi, mengikuti program pembersihan yang dominan diatur oleh CIP (cleaning di Tempat). Uap, pembersih ramah lingkungan, digunakan untuk mensterilkan pipa-pipa dan tangki. Sebuah bersih satu fasa kimia digunakan, mengurangi jumlah bahan kimia diperkenalkan ke dalam saluran air, bahan kimia berbasis klorin tidak digunakan.
limbah padat – Jumlah limbah padat relatif kecil dan sejumlah langkah yang dilakukan untuk mengurangi limbah. Daur ulang terjadi di mana secara ekonomi dan lingkungan yang layak.produk Kertas (susu bubuk skim tas, dsb) didaur ulang. Botol dilumatkan dan dicampur dengan resin lain yang akan dibuat menjadi berbagai produk plastik, misalnya kursi dan meja.
Limbah cair – Setiap limbah cair masuk ke dalam sebuah tangki penampungan di fasilitas pengolahan air. Keasaman (pH) air disesuaikan dengan asam atau alkalin untuk memenuhi standar Melbourne Air sebelum dilepaskan ke sistem pembuangan limbah.
21. Manajemen Energi
Yakult memiliki komitmen untuk menggunakan energi secara efisien dan bijaksana untuk alasan lingkungan dan ekonomi yang sehat. pabrik tersebut mencakup peralatan terbaru dan teknik untuk mengurangi jumlah energi yang digunakan.
Sebagai contoh:
o Semua cairan dipanaskan dengan menggunakan piring pertukaran panas.
o Semua mesin terawat dengan baik untuk berfungsi secara optimal, memastikan energi itu tidak hilang atau sia-sia.
o Tidak CFC yang digunakan dalam pendinginan atau pendinginan.
o Off tingkat puncak digunakan untuk utilitas bila memungkinkan. Sebagai contoh, bank penyimpanan air es terus di air semua pada 0 oC menggunakan kompresor yang berjalan di malam hari, selama off harga puncak.
o boiler kami menggunakan gas alam dan dijalankan untuk jangka pendek yang diperlukan (karena tidak ada polusi dipancarkan).


http://bagasvanirawan.wordpress.com/2010/07/20/industri-asam-laktat-dengan-aplikasi-produk-yakult/

Proses Produsi-Proses Produksi Tempe

Proses Produksi Tempe
Tahapan proses produksi tempe adalah sbb :
  1. Biji kedele yang telah di pilih/di bersihkan dari kotoran, dicuci dengan air PDAM atau air sumur yang bersih selama 1 jam.
  2. Setelah bersih kedele di rebus dalam air selama 2 jam.
  3. Kemudian direndam 12 jam dalam air panas/hangat bekas air perebusan dengan maksud supaya kedele mengembang.
  4. Berikutnya di rendam dalam air dingin selama 12 jam.
  5. Setelah 24 jam seperti butir 3 dan butir 4 diatas, kedele di cuci/dikuliti (dikupas).
  6. Setelah di kupas , direbus untuk membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh selama perendaman.
  7. Kedele di ambil dari dandang, letakkan di atas tampah dan diratakan tipis-tipis. Biarkan dingin sampai permukaan keping kedele kering dan airnya menetes habis.
  8. Kemudian di campur dengan laru (ragi 2 %) guna mempercepat/meransang pertumbuhan jamur. Proses mencampur kedele dengan ragi memakan waktu sekitar 20 menit. Tahap peragian (fermentasi) adalah kunci keberhasilan atau tidaknya membuat tempe kedele.
  9. Bila campuran bahan fermentasi kedele sudah rata, kemudian dicetak pada loyang atau cetakan kayu dengan lapisan plastik atau daun yang akhirnya di pakai sebagai pembungkus. Sebelumnya, plastik di lobangi/ditusuk-tusuk. Maksudnya ialah untuk memberi udara supaya jamur yang tumbuh berwarna putih. Proses percetakan/pembungkus memakan waktu 3 jam.
  10. Campuran kedele yang telah dicetak dan diratakan permukaannya di hamparkan di atas rak dan kemudian ditutup selama 24 jam.
  11. Setelah 24 jam tutup di buka dan didinginkan/diangin-anginkan selama 24 jam. Setelah ini campuran kedele telah menjadi tempe siap jual.
  12. Untuk tahan lama, tempe yang misalnya akan menjadi produk ekspor dapat di bekukan dan dikirim ke luar negeri di dalam peti kemas pendingin. Proses membekukan tempu untuk ekspor sbb : mula-mula tempe di iris-iris setebal 2 - 3 cm dan di blanching direndam dalam air mendidih selama lima menit untuk mengaktifkan kapang dan enzim. Kemudian tempe di bungkus dengan plastik selofan dan di bekukan pada suhu 40 derajat Celcius sekitar 6 jam. Setelah beku disimpan pada suhu beku sekitar 20 derajat celcius selama 100 hari tanpa mengalami perubahan sifat penampak warna, bau dan rasa
Proses produksi Tahu
Tahap dalam proses produksi tahu adalah sbb :
  1. Kedele dipilih dengan penampi untuk memilih biji kedele besar. Kemudian di cuci serta direndam dalam air besar selama 6 jam.

  • Setelah di rendam di cuci kembali sekitar 1/2 jam

  • Setelah di cuci bersih kedelai di bagi-bagi diletakkan dalam ebleg terbuat dari bambu atau plastik.

  • Selanjutnya kedele giling sampai halus, dan butir kedele mengalir dengan sendirinya kedalam tong penampung.

  • Selesai digiling langsung direbus selama 15 - 20 menit mempergunakan wajar dengan ukuran yang besar-besar . Sebaiknya jarak waktu antara selesai digiling dan dimasak jangan lebih dari 5 - 10 menit, supaya kualitas tahu menjadi baik.

  • Selesai di masak bubur kedele diangkat dari wajan ke bak/tong untuk disaring menggunakan kain belacu atau mori kasar yang telah di letakkan pada sangkar bambu. Agar bubur dapat di saring sekuat-kuatnya diletakkan sebuah papan kayu pada kain itu lalu ada satu orang naik di atasnya dan menggoyang-goyang, supaya terperas semua air yang masih ada pada bubur kedele. Limbah dari penyaringan berupa ampas tahu. Kalau perlu ampas tahu diperas lagi dengan menyiram air panas sampai tidak mengandung sari lagi. Pekerjaan penyaringan di lakukan berkali-kali hingga bubur kedele habis.

  • Air sampingan yang tertampung dalam tong warna kuning atau putih adalah bahan yang akan menjadi tahu. Air saringan di campur dengan asam cuka untuk menggumpalkan. Sebagai tambahan asam cuka dapat juga air kelapa atau cairan whey (air sari tahu bila tahu telah menggumpal) yang telah di eramkan maupun bubuk batu tahu (sulfat kapur)

  • Gumpalan atau jonjot putih yang mulai mengendap itulah yang nanti sesudah di cetak menjadi tahu. Air asam yang masih ada dipisahkan dari jonjot-jonjot tahu dan disimpan, sebab air asam cuka masih dapat digunakan lagi. Endapan tahu dituangkan dalam kotak ukuran misalnya 50 x 60 cm 2 dan sebagai alasnya di hamparkan kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa, sehingga air yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas habis. Pengempaan dilakukan sekitar 1 menit, adonan tahu terbentuk kotak, yang sudah padat, di potong-potong, misalnya dengan ukuran 6 x 4 cm 2, sebelulm menjadi tahu siap di jual.


  • http://www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=50115&idrb=44301

    PENGERTIAN DAN PROSES PRODUKSI

    PENGERTIAN DAN PROSES PRODUKSI
      1. Pengertian Proses Produksi
    Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
    Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
    Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
      1. Jenis-Jenis Proses Produksi
    Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).
    Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002).
    Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):
      1. Proses produksi terus-menerus
    Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
      1. Proses produksi terputus-putus
    Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
      1. Proses produksi campuran
    Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

    Persediaan Bahan Baku

    1. Pengertian Fungsi dan Jenis-Jenis Persediaan.
    Pengendalian persedian merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan fisik banyak melibatkan investasi rupiah terbesar. Menurut Handoko (2000), bila perusahaan menamankan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “Opportunity Cost” (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan”. Sebaliknya, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang cukup dapat mengakibatkan biaya-biaya karena kekurangan bahan.
    Istilah persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumberdaya internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan.
    Fungsi-fungsi persediaan antara lain (Handoko, 2002) :
            1. Fungsi Decoupling
    Fungsi persediaan ini operasi-operasi perusahaan secara internal dan ekstrenal sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan langanan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari langganan. Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuation Stock.
            1. Fungsi Economis Lot Sizing
    Persediaan berfungsi untuk mengurangi biaya-biaya per unit saat produksi dan membeli sumberdaya-sumberdaya. Persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan lebih murah dan sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko kerusakan).
            1. Fungsi Antisipasi
    Persediaan berfungsi sebagai pengaman bagi perusahaan yang sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang. Persediaan ini penting agar kelancaran proses produksi tidak terganggu.
    Persediaan ada berbagai jenis. Setiap jenisnya mempunyai karakteristik khusus dan cara pengelolaannya juga berbeda. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas (Handoko, 2002):
      1. Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
      2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased paris), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi produk.
      3. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
      4. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
      5. Persedian barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam bentuk produk dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.
    1. Peranan Persediaan
    Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan bagi perusahaan, antara lain berguna untuk:
      1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
      2. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
      3. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
      4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
      5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
      6. Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya.
    Persediaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi menggabungkan antara operasi yang berurutan dalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya kepada konsumen. Adanya persediaan, dapat memungkinan bagi perusahaan untuk melaksanakan operasi produksi, karena faktor waktu antara operasi itu dapat dihilangkan sama sekali atau dimininumkan (Assauri, 1999).
    1. Arti Penting Persediaan Produk Jadi
    Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda-beda dalam menentukan tingkat persediaan produk jadi. Tujuan adanya persediaan produk jadi adalah untuk meredam fluktuasi permintaan. Persediaan dapat difungsikan untuk memenuhi kekurangan pasokan produk jadi di pasaran sebagai akibat permintaan yang disimpan perusahaan. Oleh karena itu tingkat persediaan produk jadi yang ditetapkan manajemen perusahaan memegang peran yang sangat penting dalam menjaga kestabilan pemasokan produk ke pelanggan (Kusuma, 1999).
    Fluktuasi permintaan dapat dipenuhi dengan persediaan barang yang diproduksi pada saat sepi, dan persediaan tersebut digunakan pada saat permintaan ramai. Biaya persediaan mencakup asuransi, beban bunga, kerusakan, serta pajak. Akumulai persediaan dan produksi yang tidak memenuhi permintaan, akan menyebabkan biaya sebagai akibat pembatalan pesanan dan ketidakpuasan pelanggan (Kusuma, 1999).

    Tingkat Produksi Optimal

    Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
    Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
                1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
                2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
                3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
    1. Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode
    Economic Production Quantity (EPQ)
    Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut Yamit (2002), permasalahan itu dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
    Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
            1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
            2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
    Menurut Handoko (2002), biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari : (1) biaya mesin-mesin menganggur, (2) biaya persiapan tenaga kerja langsung, (3) biaya scheduling, (4) biaya ekspedisi dan sebagainya.
    Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
    1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
    2. Biaya modal (opportunity cost of capital)
    3. Biaya keusangan
    4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
    5. Biaya asuransi persediaan
    6. Biaya pajak persediaan
    7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
    8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
    Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan (Siagian, 1997). Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.

    http://yprawira.wordpress.com/pengertian-dan-proses-produksi/

    Pelayanan Standar Penumpang Puas

    YANG diinginkan konsumen khususnya Komunitas KRL Mania bukanlah pelayanan yang prima. Komunitas hanya  berharap mereka mendapatkan standar pelayanan minimum (SPM) ketika menggunakan jasa KRL          Jabodetabek. Aman, nyaman dan  tepat waktu. “Kalau ada keterlambatan, segera diumumkan. Kalau ada masalah konsumen segera diberi tahu,“ kata  Agus Imansyah, Koordinator Komunitas KRL Mania.
    Makin lama pelayanan KRL  terus ditingkatkan. Kini, kelas ekonomi juga ber-AC. Tentu adanya peningkatan fasilitas ini tarif pun disesuaikan. Tarif Kereta Ekonomi ber-AC sejak tahun 2007 sama untuk jarak dekat/jauh yakni Rp 5.500 dan berhenti di tiap stasiun yang dilintasi. Kereta Ekspres hanya berhenti di stasiun tertentu.

    Sumber Koran Tokoh dari Humas PT KAI Commuter Jabodetabek yang berkantor di Stasiun Juanda menyebutkan, mulai April, KRL AC Ekonomi akan mendapatkan tambahan 4 kereta baru dari Jepang. Kereta baru tetapi bekas, namun kondisinya masih bagus.

    Kereta bekas yang sudah dioperasikan selama ini diposisikan bukan sebagai kereta kelas ekonomi biasa tetapi kelas AC Ekonomi,  bahkan ada pula kelas ekspres. Pengguna kereta tentu berharap, kendala perjalanan bisa lebih diminimalisir. Jika ada kerusakan teknis, bisa segera diperbaiki. Sebab, gangguan perjalanan KRL Jabodetabek ini akan berakibat telantarnya penumpang yang jumlahnya puluhan ribu. Lebih-lebih di jurusan padat seperti Jakarta-Bogor lebih dari 100 ribu penumpang per hari dari keseluruhan penumpang KRL Jabodetabek sebanyak 400 ribu.  Jika terjadi kendala perjalanan, penumpang yang tinggal di daerah penyangga Ibu Kota ini bisa pulang kerja dini hari karena bus dan angkutan lainnya tak cukup menerima pengalihan warga yang biasa naik kereta api. 

    Kepala Stasiun Sudirman Octriwansyah mengatakan, keberadaan Komunitas KRL Mania diharapkan bisa memberikan masukan yang bermanfaat, sebisa mungkin objektif. “Jangan yang jelek-jeleknya dikatakan, sementara bagusnya   juga harus diungkap,“ ujar Octri yang kini juga merangkap tugas di Stasiun Juanda.

    Octriwansyah menjelaskan, keberadaan Komunitas KRL Mania selain memberikan masukan bagi operator (PT KAI Commuter Jabodetabek), akhirnya juga menjalin keakraban komunitas dengan pihak operator. Sesekali mereka berkumpul dalam suatu pertemuan, kadang bermain futsal bersama-sama di gedung KCJ  (Kereta Commuter Jabodetabek) di Stasiun Juanda, atau dalam kegiatan bakti sosial.
    Koordinator komunitas Agus Imansyah mengatakan, pihak komunitas juga mengajak pengguna KRL untuk berdisiplin, khususnya membeli tiket. Karena itu, komunitas ini pernah membuah stiker yang kemudian ditempel di stasiun-stasiun di seluruh Jabodetabek, terutama di dekat loket. Bunyi stiker tersebut “Yang manis beli karcis, yang keren beli abonemen”.

    Ada kalanya masih ada yang bermain curang, alias tidak membeli tiket. Namun, sekarang sistemnya kian bagus, dengan pengawasan kontinu, hampir tak ada penumpang KRL tanpa karcis. Lebih-lebih  dalam waktu dekat, semua stasiun akan menggunakan tiket elektrik yang kini sarananya sudah terpasang. Pintu  tidak akan terbuka jika calon penumpang tidak menggesekkan tiket di pintu masuk peron.

    Agus Imansyah juga mengharapkan perhatian Pemda, di lintasan-lintasan sebidang jangan sampai terjadi kubangan air, kondisi lintasan sebidang harus aman dilalui. Pohon-pohon sepanjang jalur kereta api hendaknya dideteksi mana yang sudah tua sehingga perlu ditebang agar tidak mudah tumbang, kemudian ditanami pohon baru.


    http://www.cybertokoh.com/index.php?option=com_content&task=view&id=633&Itemid=64

    Telkom Ambon Beri Pelanggan Layanan Istimewa

    PT. Telkom Cabang Ambon memberikan pelayanan istimewa kepada para pelanggan di Kota Ambon dan sekitarnya bertepatan dengan peringatan Hari Pelanggan Nasional tahun 2010 yang jatuh pada 4 September.
    Manajer Consumer Service Area Ambon, Phill Rehatta, di Ambon, Jumat, mengatakan, perlakuan istimewa yang diberikan, diantaranya pelayanan prima di plaza utama di kawasan Talake, Kecamatan Nusaniwe, diantaranya memberikan pelayanan prima kepada lima calon pemasang baru telepon rumah maupun speedy serta semua pengaduan gangguan diselesaikan dalam sehari.
    Jajaran pimpinan dan senior terjun langsung untuk memberikan pelayanan keamanan dalam gedung untuk menyambut para pelanggan yang datang.
    Selain itu, memberikan gimmick gratis pasang baru, modem speedy, instalasi dan penggunaan internet selama tiga bulan serta semua transaksi yang dilakukan pada 3 September kepada lima pelanggan baru, disamping memberikan cinderamata kepada setiap pelanggan yang datang.
    “Kami juga akan memberikan gimmick speedy kepada 20 siswa Sekolah Dasar (SD) dan SLTP berprestasi berupa gratis layanan fasilitas speedy pendidikan selama empat bulan, mulai September hingga Desember 2010,” kata Rehatta yang didamping Asisten Manajer Consumer Care Area Ambon, Deddy Sudrajat.
    Pihaknya pun, ujar Rehatta, menjadwalkan kunjungan ke rumah 20 pelanggan yang menggunakan program Paket Tagihan Tetap (PTT) telepon rumah tanpa menunggak tagihan selama 15 bulan berjalan, serta memberikan penghargaan yang berlangganan lebih dari enam bulan.
    Penghargaan yang akan diberikan itu diantaranya voucher senilai Rp400 ribu kepada 10 pelanggan untuk digunakan membayar rekening telepon dan speedy, serta memberikan pesawat telepon wireless Panasonic kepada 10 pelanggan.
    “Kunjungan ke rumah ini dimaksudkan guna memperoleh masukan dari pelanggan atas pelayanan Telkom selama ini dan dijadikan acuan untuk peningkatan pelayanan prima di masa mendatang,” katanya.
    Sedangkan pada puncak Hari Pelanggan Nasional, 4 September, pihaknya juga memberikan pelayanan istimewa agar pelanggan merasa aman dan nyaman menggunakan produk-produk telkom, dan jika ada kendala maka pelanggan tidak perlu segan-segan melaporkan guna dilakukan perbaikkan secepat mungkin.
    Rehatta juga menambahkan, pihaknya secara berkala melakukan pelatihan internet kepada masyarakat di Kota Ambon, terutama para guru dan siswa secara gratis dan ditangani tenaga instruktur handal.
    “Kami menyiapkan fasilitas bagi masyarakat untuk berlatih internet gratis di Plaza telkom Talake sebanyak 20 orang setiap gelombang. Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk menyukseskan program pendidikan dan diharapkan program ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dunia maya, sekaligus mempermudah kerja dan tanggung jawab mereka di bidangnya masing-masing,” katanya.

     http://www.antaramaluku.com/metro-amboina/telkom-ambon-beri-pelanggan-layanan-istimewa

    INDIKATOR STANDAR PELAYANAN KINERJA RUMAH SAKIT

    STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT.
    • 1. Standar Pelayanan Rumah Sakit Daerah adalah penyelenggaraan pelayanan manajemen rumah sakit, pelayanan medik, pelayanan penunjang dan pelayanan keperawatan baik rawat inap maupun rawat jalan yang minimal harus diselenggarakan oleh rumah sakit.
    • 2. Indikator
    Merupakan variabel ukuran atau tolok ukur yang dapat menunjukkan indikasi-indikasi terjadinya perubahan tertentu. Untuk mengukur kinerja rumah sakit ada beberapa indikator, yaitu:
    • a. Input, yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau orang yang memberikan pelayanan misalnya jumlah dokter, kelengkapan alat, prosedur tetap dan lain-lain.
    • b. Proses, yang dapat mengukur perubahan pada saat pelayanan yang misalnya kecepatan pelayanan, pelayanan dengan ramah dan lain-;ain.
    • c. Output, yang dapat menjadi tolok ukur pada hasil yang dicapai, misalnya jumlah yang dilayani, jumlah pasien yang dioperasi, kebersihan ruangan.
    • d. Outcome, yang menjadi tolok ukur dan merupakan dampak dari hasil pelayanan sebagai misalnya keluhan pasien yang merasa tidak puas terhadap pelayanan dan lain-lain.
    • e. Benefit, adalah tolok ukur dari keuntungan yang diperoleh pihak rumah sakit maupun penerima pelayanan atau pasien yang misal biaya pelayanan yang lebih murah, peningkatan pendapatan rumah sakit.
    • f. Impact, adalah tolok ukur dampak pada lingkungan atau masyarakat luas misalnya angka kematian ibu yang menurun, meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, meningkatnya kesejahteraan karyawan.
    • 3. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan sebagai patokan dalam melakukan kegiatan. Standar ini dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan propinsi, kabupaten/kota sesuai dengan evidence base.
    • 4. Bahwa rumah Sakit sesuai dengan tuntutan daripada kewenangan wajib yang harus dilaksanakan oleh rumah sakit propinsi/kabupaten/kota, maka harus memberikan pelayanan untuk keluarga miskin dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
    • 5. Secara khusus selain pelayanan yang harus diberikan kepada masyarakat wilayah setempat maka rumah sakit juga harus meningkatkan manajemen di dalam rumah sakit yaitu meliputi:
    a. Manajemen Sumberdaya Manusia.
    b. Manajemen Keuangan.
    c. Manajemen Sistem Informasi Rumah Sakit, kedalam dan keluar rumah sakit.
    d. Sarana prasarana.
    e. Mutu Pelayanan.
    PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT (Hospital by Laws)
    Dalam rangka melindungi penyelenggaraan rumah sakit, tenaga kesehatan dan melindungi pasien maka rumah sakit perlu mempunyai peraturan internal rumah sakit yang bias disebut hospital by laws. Peraturan tersebut meliputi aturan-aturan berkaitan dengan pelayanan kesehatan, ketenagaan, administrasi dan manajemen. Bentuk peraturan internal rumah sakit (HBL) yang merupakan materi muatan pengaturan dapat meliputi antara lain: Tata tertib rawat inap pasien, identitas pasien, hak dan kewajiban pasien, dokter dan rumah sakit, informed consent, rekam medik, visum et repertum, wajib simpan rahasia kedokteran, komete medik, panitia etik kedokteran, panitia etika rumah sakit, hak akses dokter terhadap fasilitas rumah sakit, persyaratan kerja, jaminan keselamatan dan kesehatan, kontrak kerja dengan tenaga kesehatan dan rekanan. Bentuk dari Hispital by laws dapat merupakan Peraturan Rumah Sakit, Standar Operating Procedure (SOP), Surat Keputusan, Surat Penugasan, Pengumuman, Pemberitahuan dan Perjanjian (MOU). Peraturan internal rumah akit (HBL) antara rumah sakit satu dengan yang lainnya tidak harus sama materi muatannya, hal tersebut tergantung pada: sejarahnya, pendiriannya, kepemilikannya, situasi dan kondisi yang ada pada rumah sakit tersebut. Namun demikian peraturan internal rumah sakit tidak boleh bertentangan dengan peraturan diatasnya seperti Keputusan Menteri, Keputusan Presiden, Peraturan Pemerintah dan Undang-undang. Dalam bidang kesehatan pengaturan tersebut harus selaras dengan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan peraturan pelaksanaannya.

    PENGHITUNGAN EFISIENSI

    Indikator penilaian efisiensi pelayanan adalah:
    • - Bed occupancy rate.
    • - Bed turn over.
    • - Length of stay.
    • - Turn over interval.
    Bed occupancy rate (BOR) atau Pemakaian Tempat Tidur dipegunakan untuk melihat berapa banyak tempat tidur di rumah sakit yang digunakan pasien dalam suatu masa.
    Jumlah hari perawatan
    BOR = ————————————– x 100%
    Jumlah TT x hari perawatan
    Prosentase ini menunjukkan sampai berapa jauh pemakaian tempat tidur yang tersedia di rumah sakit dalam jangka waktu tertentu. Bila nilai ini mendekati 100 berarti ideal tetapi bila BOR Rumah Sakit 60-80% sudah bias dikatakan ideal.
    BOR antara rumah sakit yang berbeda tidak bisa dibandingkan oleh karena adanya perbedaan fasilitas rumah sakit, tindakan medik, perbedaan teknologi intervensi. Semua per bedaan tadi disebut sebagai “case mix”.
    Turn over internal (TOI), waktu rata-rata suatu tempat tidur kosong atau waktu antara satu tempat tidur ditinggalkan oleh pasien sampai ditempati lagi oleh pasien lain.
    (Jumlah TT x 365) – hari perawatan
    TOI = ——————————————– x 100%
    Jumlah semua pasien keluar hidup + mati
    TOI diusahakan lebih kecil daripada 5 hari.
    Bed turn over (BTO), berpa kali satu tempat tidur ditempati pasien dalam satu tahun. Usahakan BTO lebih besar dari 40.
    Length of stay yang baik 5-13 hari atau maksimum 12 hari, 6-10 hari.
    Infant mortality rate (angka kematian bayi). Standar 20%
    Jumlah kematian bayi yang lahir di RS
    IMR = ————————————————- x 100%
    Jumlah bayi yang lahir di RS dalam waktu tertentu
    Maternal Mortality Rate (MMR) atau angka kematian ibu melahirkan. Standard 0,25% atau antara 0,1-0,2%
    Jumlah pasien obstetri yang meninggal
    MMR = —————————————————— x 100%
    Jumlah pasien obstetri dalam jangka waktu tertentu
    Foetal Death Rate (FDR) atau angka bayi lahir mati. Standar 2%.
    Jumlah kematian bayi dengan umur kandungan 20 minggu
    FDR = ————————————————————- x 100%
    Jumlah semua kelahiran dalam jangka waktu tertentu
    Post Operative Death Rate (FODR) atau angka kematian pasca bedah. Standar 1%.
    Jumlah kematian setelah operasi dalam satu periode
    FODR = —————————————————— x 100%
    Jumlah pasien yang dioperasi dalam periode yang sama
    Angka kematian sectio caesaria. Standar 5%.
    Dalam usaha memperkecil pengaruh “case mix” untuk menilai tingkat efisiensi digunakan indikator yang lebih tajam, indikator yang dimaksud adalah:
    • Av LOS pasien prabedah
    Pasien yang akan dioperasi biasanya harus menjalani pemeriksaan radiologi dan laboratorium serta perlu observasi terhadap keadaan tertentu. Jadi sebelum operasi pasien telah menggunakan jasa rumah sakit yang tidak sedikit. Lebih banyak pemeriksaan atau lebih lama observasi tentunya lebih banyak menggunakan sumber daya rumah sakit. Agar efisiensi maka pemborosan harus ditekan. Bertambah singkat Av LOS prabedah, bertambah hemat atau bertambah efisien pelayanan yang diberikan.
    • Av LOS penyakit tertentu atau tracer conditions.
    Telah disusun kelompok-kelompok diagnosis penyakit yang tidak berbeda banyak cara penganannya mediknya, tidak berbeda banyak Av LOS-nya, dan hampir sama menyerap sumber dayanya. Kelompok penyakit ini disebut Diagnosis Related Group (DRG). Dalam DRG ini ada 83 kelompok diagnesis yang masih terbagi lagi menjadi 383 subkelompok.
    INDIKATOR PENILAIAN
    Untuk menilai pemanfaatan tenaga dipergunakan indikator:
    • - Rasio kunjungan dengan jumlah tenaga perawat jalan.
    • - Rasio jumlah hari perawatan dengan jumlah tenaga perawat inap.
    • - Rasio jumlah paisien intensif dengan jumlah tenaga perawat yang melayani.
    • - Rasio persalinan dengan tenaga bidan yang melayani.
    Indikator untuk penilaian cakupan pelayanan adalah:
    • - Rata-rata kunjungan per hari
    • - Rata-rata kunjungan baru per hari
    • - Rasio kunjungan baru dengan total kunjungan
    • - Jumlah rata-rata pasien ugd per hari
    • - Rata-rata pasien intensif per hari
    • - Rata-rata pasien intensif perhari
    • - Rata-rata pemeriksaan radiologi per hari
    • - Prosentase r/ yang dilayani terhadap r/ rumah sakit
    • - Prosentase item obat dalam formularium
    • - Jumlah pelayanan ambulans
    • - Rasio banyaknya cucian dengan pasien rawat inap
    • - Prosentase penyediaan makanan khusus
    • - Rasio pasien rawat jalan terhadap jumlah penduduk dalam, catchment area
    • - Admission use rate
    • - Hospitalization rate
    Mutu pelayanan ditinjau dari GDR & NDR
    1. Angka Kematian Kasar/CDR (%) = <45%
    2. Angka Kematian Netto/NDR (%) = <25%

    http://irwandykapalawi.wordpress.com/2007/12/17/indikator-kinerja-rumah-sakit/

    PENGARUH FAKTOR-FAKTOR HARGA KUALITAS PELAYANAN & LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN

    Para pemasar perlu mendalami berbagai hal yuang mempengaruhi keputusan konsumen dan mengembangkan suatu penelitian  tentang bagaimana konsumen dalam kenyataannya  membuat keputusan mereka pada saat melakukan pembelian suatu barang. Dengan memahami bagaimana  pembeli menempuh  proses pembelian akan memungkinkan pemasar mendapatkan petunjuk bagaimana konsumen melakukan  pembelian. Dengan demikian pemasar dapat menerapkan sistem  pemasaran yang efektif bagi  para konsumennya, dimana  selanjutnya diharapkan dapat memberikan profit yang lebih besar. Berbagai  upaya telah  dilakukan oleh Apriari  Pramuka Batang. Namun  demikian, kompetisi yang semakin besar membuat kebijakan perusahaan akan mengalami pengkajian lebih luas.
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui antara harga, kualitas pelayanan, dan lokasi secara parsial maupun simultan terhadap keputusan konsumen. Dihipotesiskan bahwa variabel harga, kualitas pelayanan dan lokasi akan berpengaruh terhadap keputusan konsumen.
    Penelitian  dilakukan di Apriari Pramuka Batang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang diperoleh dari populasi konsumen pada Apriari Pramuka Batang yang diambil  dengan metode accidental sampling. Instrumen  penelitian berupa  kuesioner yang  diberikan kepada responden untuk mengetahui tanggapan  mereka terhadap faktor harga, kualitas  pelayanan dan lokasi. Kuesioner juga berisi pertanyaan yang meminta  pendapat  responden  tentang keputusan pembelian  mereka  terhadap Apriari Pramuka Batang. Pengukuran  data hasil kuesioner  menggunakan Skala Liker 1 sampai   5 pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan untuk menguji kelayakan penggunaan instrumen kuesioner.
     Hasil  perhitungan dengan bantuan SPSS 10 menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap keputusan  konsumen (1 = -6,144 : p =0,000 < 0,05). Variabel kualitas pelayanan menunjukkan pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (1 = 6,063 : p = 0,000 < 0,05). Variabel lokasi  juga  menunjukkan pengaruh posistif yang  signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (t =2,225 : p = 0,026 < 0,05). Hasil  pengujian simultan juga menunjukkan bahwa harga, kualitas pelayanan dan lokasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen terhadap Apriari Pramuka Batang. Hasil koefisien determinasi menunjukkan bahwa 59 % keputusan konsumen pada Apriari Pramuka  dipengaruhi oleh variabel harga, kualitas pelayanan dan lokasi.

     http://www.unissula.ac.id/perpus/index.php?option=com_content&view=article&id=239:pengaruh-faktor-faktor-harga-kualitas-pelayanan-a-lokasi-terhadap-keputusan-konsumen-dalam-melakukan-pembelian-&catid=79:penelitian-2007&Itemid=64

    Sabtu, 09 Oktober 2010

    Bukti Fisik - Bagian dari Marketing Mix

    Bukti fisik sebagai bagian dari bauran pemasaran

    Physical evidence is the material part of a service. bukti fisik adalah bagian materi layanan. Strictly speaking there are no physical attributes to a service, so a consumer tends to rely on material cues. Sebenarnya tidak ada atribut fisik untuk layanan, sehingga konsumen cenderung mengandalkan isyarat material.

    Ada banyak contoh bukti fisik, termasuk beberapa hal sebagai berikut:
    • Packaging. Kemasan.
    • Internet/web pages. Internet / halaman web.
    • Paperwork (such as invoices, tickets and despatch notes). Dokumen (seperti invoice, tiket dan catatan pengiriman).
    • Brochures. Brosur.
    • Furnishings. Perabotan.
    • Signage (such as those on aircraft and vehicles). Signage (seperti yang di pesawat dan kendaraan).
    • Uniforms. Seragam.
    • Business cards. Kartu nama.
    • The building itself (such as prestigious offices or scenic headquarters). Bangunan itu sendiri (seperti kantor bergengsi atau markas indah).
    • Mailboxes and many others . Kotak surat dan banyak lainnya. . . . . . . . . . .

    Sebuah acara olahraga dikemas penuh dengan bukti fisik. Your tickets have your team's logos printed on them, and players are wearing uniforms. tiket Anda memiliki logo tim Anda dicetak pada mereka, dan pemain mengenakan seragam. The stadium itself could be impressive and have an electrifying atmosphere. Stadion itu sendiri bisa mengesankan dan memiliki suasana electrifying. You travelled there and parked quickly nearby, and your seats are comfortable and close to restrooms and store. Anda berkelana ke sana dan memarkir dengan cepat di dekatnya, dan kursi anda yang nyaman dan dekat dengan toilet dan menyimpan. All you need now is for your team to win! Yang Anda butuhkan saat ini adalah untuk tim Anda untuk menang!

    Beberapa organisasi sangat tergantung pada bukti fisik sebagai alat komunikasi pemasaran, atraksi wisata contoh dan resort (misalnya Disney World), paket dan layanan surat (misalnya truk UPS), dan bank besar dan perusahaan asuransi (misalnya Lloyds of London).

    http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://marketingteacher.com/lesson-store/lesson-physical-evidence.html&ei=f1ewTPCxJMK3cIC_yKcL&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CB8Q7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dphysical%2Bevidence%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1024%26bih%3D523%26prmd%3Db

    Strategi Distribusi dalam pemasaran

    Teknik Strategi Distribusi Eceran

    Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibutuhkan strategi distribusi yang tepat untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen. Berikut ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis untuk memaksimalkan laba.
    1. Strategi Distribusi Intensif
    Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contoh seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya.
    2. Strategi Distribusi Selektif
    Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.
    3. Strategi Distribusi Eksklusif
    Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. barang atau jasa yang ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif adalah seperti showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, produk mlm / multi level marketing / pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain.

    Jenis-jenis Ritel
    Berikut ini adalah pembagian industri ritel berdasarkan pengelompokan pada ciri-ciri tertentu disertai pengertian atau definsi :
    1. Discount Stores / Toko Diskon
    Discount store adalah toko pengecer yang menjual berbagai barang dengan harga yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum. Contohnya adalah Makro dan Alfa

    2. Specialty Stores / Toko Produk Spesifik
    Specialty store adalah merupakan toko eceran yang menjual barang-barang jenis lini produk tertentu saja yang bersifat spesifik. Contoh specialty stores yaitu toko buku gramedia, toko musik disctarra, toko obat guardian, dan banyak lagi contoh lainnya.
    3. Department Stores
    Department store adalah suatu toko eceran yang berskala besar yang pengeloaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen-departemen yang menjual macam barang yang berbeda-beda. Contohnya seperti ramayana, robinson, rimo, dan sebagainya
    4. Convenience Stores
    Convenience store adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas, bertempat di tempat yang nyaman dan jam buka panjang. Contoh minimarket alfa dan indomaret.
    5. Catalog Stores
    Catalog store adalah suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial. Toko katalog biasanya memiliki jumlah persediaan barang yang banyak.
    6. Chain Stores
    Chain store adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki oleh perusahaan yang sama.
    7. Supermarket
    Super market adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga sejumlah kecil produk non makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri / Swalayan. Contoh yaitu Hero.
    8. Hypermarkets / Hipermarket
    Hipermarket adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan melingkupi banyak jenis produk. Hipermarket adalah gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket. Contohnya antara lain hipermarket giant, hipermarket hypermart dan hipermarket carrefour.

    http://elqorni.wordpress.com/2009/02/26/strategi-distribusi-dalam-pemasaran/